Budidaya Kacang Kedelai

 

Budidaya Kacang Kedelai

Budidaya Kacang Kedelai

1. Pilih Varietas Kedelai Unggulan

Ada begitu banyak varietas kedelai yang bisa Anda pilih dipasaran. Namun, pastikan Anda memilih kedelai yang unggul.

Varietas kedelai unggulan umumnya memiliki beberapa sifat unggul, seperti produktivitas tinggi, umur pendek, tahan kecaman tanah masam, memiliki ketahanan terhadap serangan hama penyakit, seperti karat daum, hama Agromyza, hama Lamprosema litura, hama wereng kedelai, hama penggerek polong, dan lainnya.

Anda bisa menentukan varietas kedelai terbaik yang sesuai untuk ditanam di daerah Anda. Tentu saja, ini berdasarkan kondisi lingkungan di tempat Anda.

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik. Pada tanah yang miskin unsur hara (tandus) kedelai masih dapat tumbuh dengan syarat diberi pupuk organik, pupuk kandang dan pengapuran.

Tanaman kedelai memerlukan pengairan yang cukup selama masa budidaya kacang kedelai. Curah hujan ideal antara 100 – 200 mm/bulan dengan temperatur antara 25 – 27 derajat celcius. Budidaya kedelai paling baik dilakukan pada ketinggian 0 – 900 mdpl dengan sinar matahari penuh, minimal 10 jam/hari.

Ciri - ciri tanah yg cocok untuk budidaya kacang kedelai sebagai berikut:

  • pH tanah antara 4,5-5,5
  • Bertekstur lempung, berpasir, ataupun liat berpasir.
  • Pilih lokasi dan tanah yang terbebas dari penyakit endemik.
  • Suhu tanah yang sesuai adalah sekitar 30°C.
  • Panjang hari (photoperiode) tanaman kedelai merupakan jenis tanaman hari pendek atau maksimal 15 jam per hari dan optimalnya 12 jam.
  • Kebutuhan air selama masa pertumbuhan kedelai rata-rata adalah antara 350 – 450 mm.

Setelah memilih jenis tanah yang sesuai, selanjutnya Anda bisa mulai melakukan pengolahan tanah secara organik.

3. Persiapan Lahan

Lahan untuk budidaya kacang kedelai dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Kemudian dibuat saluran-saluran air agar tanaman tidak tergenang saat musim hujan. Saluran air / drainase dibuat setiap 5 – 6 meter dengan kedalaman dan lebar disesuaikan dengan kondisi lahan.

Tanaman kedelai pada lahan yang tergenang akan tumbuh kerdil dan tidak mampu berproduksi dengan baik. Taburkan dolomit jika pH tanah rendah dan taburkan pupuk kandang atau kompos jika lahan kurang subur atau tandus.

Bisa juga ditambahkan dengan pupuk TSP, KCL dan Urea dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Tanah dibajak dan diratakan agar mempermudah menanam dan sistem drainase. Bila ada gulma pada lahan yang akan ditanami, bersihkan sampai benar-benar bersih.

Untuk menjaga keadaan tanah dari kelebihan air yang dapat merusak kedelai, anda perlu membuat saluran air dengan jarak 3 sampai 4 meter. Setelah itu, tanah dibiarkan kering selama tiga minggu dan setelah tiga minggu, tanah siap untuk ditanami kedelai.

4. Persiapan Benih

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya benih yang digunakan adalah benih unggul bersertifikat. Jika ingin membuat benih sendiri, pilihlah benih dari tanaman yang sehat dan memiliki produktifitas tinggi. Benih kedelai yang baik adalah benih yang didapatkan dari tanaman yang berumur cukup tua dan sehat. Kebutuhan benih berkisar 40 – 50 kg/hektar.

5. Penanaman

Sebelum ditanam sebaiknya benih diberi insektisida dan fungisida terlebih dahulu agar benih terhindar dari serangan hama dan jamur. Campurkan 100 gr insektisida dan 100 gr fungisida dengan 10 kg benih. Insektisida yang digunakan adalah insektisida yang berbentuk tepung, misalnya metindo atau lannate.

Penanaman dilakukan dengan cara ditugal, dengan jarak tanam 40 x 25 cm atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Setiap lubang diisi dengan 2-3 benih kemudian ditutup tipis dengan tanah. Penanaman yang baik dilakukan setelah hujan turun atau pada saat tanah dalam kondisi basah.

Baca Juga : Budidaya Kacang Kedelai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beragam Manfaat Kedelai Hitam

Manfaat yang Terkandung dari Sari Kedelai